4 min read

Bahaya Kurang Tidur di Malam Hari: Depresi, Kanker, Obesitas

Bahaya Kurang Tidur di Malam Hari: Depresi, Kanker, Obesitas

Tidur sebuah kebutuhan yang wajib dipenuhi bagi semua orang. Aktifitas tidur ialah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan semua mahkuk hidup khususnya bagi kita yang harus mengistirahatkan tubuh dan pikiran di malam hari, supaya nantinya tubuh kembali bugar dan segar ketika bangun dipagi hari. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan orang-orang sering mengabaikan kebutuhan tidur di malam hari, seperti bermain smartphone, menonton televisi, dan semacamnya. Adapun jika memang seseorang harus bekerja di pabrik pada waktu kerja shift malam selama seminggu penuh, maka hal ini masih bisa ditolerir tetapi jika dirinya ketika sedang berada di waktu kerja shift pagi maka harus memaksimalkan dalam seminggu itu, untuk tidur malam secara sehat, yaitu paling lama tidur jam 9 malam, sehingga tubuh memperoleh tidur yang berkualitas, dimana seminggu sebelumnya dirinya harus begadang karena kerja di shift malam.

Bahaya akibat kurang tidur di malam hari:

1. Tubuh Menjadi Mudah Sakit, Sulit Sembuh.

Sistem imun tubuh menghasilkan zat sitokin. Sitokin diperlukan tubuh untuk melawan infeksi dan peradangan yang terjadi, dan meminimalisir stres. Ketika tidur di malam hari, tubuh akan bekerja untuk memproduksi sitokin. Sehingga kurang tidur mengakibatkan gangguan pada proses produksi sitokin. Dengan begitu, kurang tidur di dalam hari beresiko mengakibatkan menurunnya kemampuan sistem kekebalan tubuh dan menurunnya kinerja sel dalam memerangi infeksi pada tubuh. Kondisi ini berdampak pada menurunnya sistem kekebalan tubuh serta gangguan pada proses alami kesembuhan dari serangan penyakit dan infeksi.

2. Depresi

kurangnya tidur menjadi salah satu faktor utama yang mengakibatkan stres dan depresi. Sebuah penelitian menunjukkan pada tahun 2005, dilakukanlah suatu jajak pendapat, dimana orang-orang yang menderita penyakit depresi atau kecemasan diminta untuk menghitung kebiasaan tidur mereka. Dari situ diketahui bahwa sebagian besar dari mereka yang jam tidurnya kurang dari enam jam di malam hari, mereka banyak yang mengalami Insomnia. Dimana insomnia dikaitkan dengan tingginya resiko depresi yang menimpa seseorang. Dikutip dari webmd.com, dalam sebuah penelitian tahun 2007 yang melibatkan 10.000 orang untuk diteliti, menemukan hasil penelitian bahwa orang-orang yang mengalami insomnia, terkena resiko lima kali lebih mungkin terkena depresi. Insomnia salah satu gejala pertama depresi. Sehingga, hal yang kurang baik jika tidur di malam hari kurang dari enam jam perhari. Masalah yang sering ditimbulkan adalah rasa cemas berlebihan, jiwa menjadi lebih sensitive, mudah tersinggung dan kondisi badan yang tidak fit (kurang sehat). Lebih buruk lagi, depresi meningkatkan resiko penyakit jantung dan kanker. Insomnia dan depresi saling berhubungan. kurang tidur sering memperburuk gejala depresi, dan depresi dapat membuat gangguan tidur. Sehingga mengobati masalah tidur dapat membantu mengobati depresi juga, demikian sebaliknya.

3. Menyebabkan Sakit Kepala

Kurang tidur dapat membuat munculnya rasa sakit di kepala, bahkan bisa sampai tahap sakit kepala berat. Kondisi ini terjadi karena adanya penyempitan aliraan darah di kepala, yang terjadi akibar kurang tidur / istirahat. Sakit kepala yang dialami umumnya banyak orang, bisa memicu nyeri pada leher bagian belakang.

4. Gangguan Pada Kulit

Kulit dapat dijadikan patokan untuk mengukur kesehatan tubuh. Apabila seseorang kuran tidur berakibat buruk pada penampilan kulit, yang akan terlihat kurang cerah, pucat, loyo, muncul garis halus dan cenderung keriput. Selain itu, orang yang kurang tidur (terutama wanita) beresiko akan terlihat lingkaran bengkak pada bagian mata. Yang terjadi karena tubuh mengeluarkan lebih baik hormon stress yaitu kortisol. Dimana hormon Kortisol yang berlebihan mengakibatkan kerusakan pada kolagen, yang mengakibatkan kulit berkurang keelastisan dan kekenyalannya. Hanya satu malam saja tidak tidur bisa mengakibatkan mata bengkak dan kulit pucat. Jika terlalu sring, dapat menjadi permanen. Lingkaran hitam di bawah mata, kulit dan garis-garis halus pucat di wajah bisa menjadi permanen.

5. Meningkatkan Resiko Penyakit Kanker

Kurang tidur di malam hari bisa meningkatkan resiko terserang penyakit kanker. Para professor di Jepang sudah melaksanakan uji tersebut dan menunjukkan dimana hormon melatonin yang harusnya dihasilakn oleh tubuh saat Anda tidur di malam hari, jumlahnya akan berkurang akibat kurang tidur. Akibat kekurangan hormon melatonin, berakibat pada meningkatnya resiko penyakit kanker. Sebuah penelitian pada tahun 2010 mengindikasikan bahwa di antara 1.240 orang yang terpapar kanker usus, 338 diantaranya mempunyai rata-rata waktu tidur malam kurang dari enam jam. Pada penelitian lainnya, kurang tidur berakibat meningkatkan resiko kambuh pada pasien kanker payudara.

6. Menurunkan Tingkat Libido

Kurang tidur bisa menyebabkan masalah bagi pasangan yang sudah menikah, karena kurang tidur mengakibatkan masalah libido rendah… yang mengakibatkan tubuh kurang energi, mudah mengantuk serta gangguan kesehatan pada pria seperti impotensi dan ejakulasi dini.

7. Resiko Kegemukan

Kondisi seserang yang kurang tidur berdampak pada nafsu makan yang meningkat drastis. Sehingga timbul rasa lapar yang berlebihan (mudah lapar). Kondisi seperti ini tentunya akan membuat seseorang cenderung mengalami kegemukan, karena terlalu banyak makan. Adapun timbunya rangsangan rasa lapar yang berlebihan (akibat kurang tidur) karena adanya kiriman leptin yang membuat otak memiliki dorongan makan yang besar.

8. Resiko Menderita Penyakit Serius (berbahaya)

Hal yang yang cukup mengkhawatirkan, bahwa sebanyak 9 dari 10 orang yang menderita insomnia ternyata menderita berbagai penyakit serius. Insomnia terjadi karena seringnya seseorang mengalami susah tidur, sehingga tidak dapat tidur nyenyak, dan tidurnya tidak berkualitas. Penyakit serius yang berisiko diderita yaitu penyakit jantung (baik berupa serangan jantung maupun gagal jantung), diabetes, stroke, atau tekanan darah tinggi. Memiliki tidur yang berkualitas sangat penting, untuk mengoptimalkan proses alami memperbaiki pembuluh darah dan jantung sehingga, banyak orang yang kurang tidur rentan menderita penyakit serius terkait kardiovaskular. Selain itu akan mengalami irama detak jantung yang tidak normal.

9. Gangguan Mental

Tidur yang cukup dan berkualitas membantu untuk mengendalikan fungsi mental, yang bisa mencegah depresi, gangguan pikiran dan perasaan murung berlebihan. Kurang istriahat membuat terjadinya keadaan gangguan mental, yang sering ditandai dengan mmenurunnya kondisidimana mudah emosi dan sangat  mudah tersinggung. Mengakibatkan bagi orang Anda yang bekerja di kantor atau pabrik, berakibat kinerja pekerjaannya akan semakin menurun.

10. Ingatan Menjadi Buruk

Kurang tidur tidak diragukan akan membuat seseorang mudah sekali pelupa. Hal itu karena memang efek dari kondisi tubuh yang tidak fit akibat kurang tidur. Sering begadang menyebabakan peradangan dan gangguan pada sel otak, yang meurunkan kemampuan daya ingat. Kondisi seperti ini (kurang tidur malam) apabila berlangsung dalam waktu lama berakibat tingginya resiko terkena penyakit Alzheimer.

11. Mudah Marah, Emosi Tidak Stabil

Kurang tidur bisa berakibat penurunan fungsi organ otak. Kondisi terganggunya fungsi otak bisa menurunkan kemampuan dalam mengontrol emosi, sehingga akan cenderung lebih mudah marah. Kondisi seperti ini mengakibat gangguan hubungan sosial, terutama bagi remaja dan orang dewasa, yang umumnya lebih sering berinteraksi sosial. Kondisi emosi yang tidak stabil juga membuat mood (suasana hati) menjadi buruk.

Goalkes

Market Alat Kesehatan Di Indonesia 🇮🇩
Jakarta