4 min read

Hati-Hati Sakit Pinggang

Hati-Hati Sakit Pinggang
Photo by Katherine Hanlon

Sakit pinggang bisa menyerang siapa saja, tapi biasanya orang dewasa dan para orang tua memiliki resiko lebih tinggi terkena sakit pinggang. Tanda-tanda sakit pinggang yaitu munculnya rasa nyeri atau sakit yang disertai kesemutan di bagian tubuh sekitar pinggang, khususnya pada bagian tulang belakang. Umumnya hal yang membuat timbulnya sakit pinggang adalah karena gaya hidup atau aktivitas sehari-hari yang ternyata tidak baik bagi kesehatan, seperti aktivitas yang mengharuskan untuk duduk dalam waktu yang lama, yang tanpa diseimbangi dengan melakukan olahraga rutin. Terbatasnya pergerakan tulang belakang saat posisi duduk yang dalam waktu lama, bisa mengakibatkan perubahan postur tubuh, yang kemudian bisa menimbulkan sakit pinggang. Demikian juga pekerjaan yang mengharuskan untuk sering mengangkat barang berat akan bisa menyebabkan timbulnya sakit pinggang.

Sakit pinggang memiliki 3 tingkatan, yang pertama jenis sakit pinggang yang paling ringan hanya dirasakan selama beberapa hari saja. Kedua adalah jenis sakit pinggang sub-akut yang dialami selama 4-12 minggu. Adapun yang ketiga adalah jenis sakit pinggang kronis, yang terjadi selama 12 minggu. Adapun hal yang membuat lamanya durasi rasa sakit yaitu ditentukan dari intensitas cedera atau penyebab sakit pinggangnya. Gejala yang biasanya dirasakan oleh orang yang mengalami sakit pinggang adalah timbulnya rasa nyeri, terkadang rasa sakit bisa menusuk, bahkan bisa membuat terjadinya mati rasa. Umumnya sakit pinggang bisa pulih dengan hanya melakukan perawatan di rumah saja. Mungkin penderita perlu melakukan konsultasi pada dokter jika mengalami rasa sakit pinggang selama lebih dari 72 jam. Selain itu disarankan untuk pergi ke dokter jika muncul gejala lainnya seperti tidak bisa menahan kemih, demam, kaki terasa lemas, diare, dan timbul rasa nyeri ketika batuk dan berkemih.

Penyebab Sakit Pinggang

Beberapa faktor atau penyebab timbulnya sakit pinggang yaitu karena obesitas (berat badan berlebih), gaya hidup yang kurang sehat, kurang melakukan aktivitas fisik, kondisi mental atau jiwa yang kurang baik, dan faktor kehamilan. Kondisi medis tertentu bisa menyebabkan tingginya resiko sakit pinggang, yaitu osteoporisis, batu ginjal, fibromyalgia, tumor, peradangan sendi, aneurisma aorta, penyebaran kanker dari organ tubuh lainnya, dan endometriosis. Penyakit osteoporosis merupakan penyakit yang menyerang bagian tulang, akibatnya tulang menjadi lemah dan rapuh sehingga tidak bisa berfungsi secara optimal, kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya sakit pinggang. Kondisi obesitas atau kelebihan berat badan bisa menyebabkan timbulnya sakit pinggang. Kondisi tubuh yang berat akan memberikan tekanan besar pada semua bagian otot tubuh dan persendian, dan hal ini juga termasuk bagian tulang belakang. Yang dampaknya adalah rasa nyeri pada bagian pinggang. Seseorang yang mengalami penyakit ginjal bisa menimbulkan gejala berupa sakit pinggang. Untuk kasus gagal ginjal akut bisa menimbulkan gejala rasa sakit di bagian sekitar pinggang yang cukup parah. Beberapa kelainan postur tubuh seperti skoliosis, kiposis dan lordosis bisa menyebabkan sakit pinggang yang berlarut-larut, yang bahkan dapat semakin parah jika dicueki atau tidak ditangani. Kondisi kelainan postur ini merupakan bawaan sejak lahir, hendaknya ditangani sedini mungkin. Penyebab sakit pinggang bisa terjadi karena hal mekanis, yaitu terjadinya sakit pinggang akibat adanya pengikisan struktur dan kekuatan pada pinggang, berupa bagian sendi, otot, saraf, cakram, dan tulang. Penyebab mekanis ini sangat berkaitan dengan faktor usia.

Kondisi-kondisi yang menyebabkan timbulnya sakit pinggang secara mekanis:

  • Kondisi perubahan struktur tulang, yang biasanya terjadi ketika seseorang mulai memasuki usia senja, dimana kondisi postur tubuh menurun kemampuannya. Perubahan struktur tulang ini akhirnya bisa memicu sakit pinggang.
  • Keseleo pada pinggang, dimana terjadinya cedera yang menyebabkan adanya tekanan kuat pada otot atau tendon. Kondisinya seperti salah posisi duduk, mengangkat beban yang terlampau berat, terpeleset, dan lainnya.
  • Mengalami kondisi spondylolisthesis, merupakan sebuah kondisi dimana salah satu atau beberapa ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.
  • Terjadinya pengikisan cakram tulang belakang. Dimana terjadinya penurunan kekuatan cakram tulang belakang dalam kemampuan untuk menunduk, menahan beban, dan aktivitas semacamnya, bisa memicu terjadinya sakit pada pinggang.
  • Cedera cakram tulang belakang karena tubuh mengalami terpelintir atau jatuh, hal ini berpotensi menekan saraf tulang belakang, yang kemudian bisa menyebabkan munculnya rasa sakit seperti tertusuk pada bagian pinggang, bahkan rasa sakit bisa terasa hingga bagian kaki.
  • Terjadinya kondisi stenosis spinal, yaitu adanya penekanan pada saraf sumsum tulang akibat penyempitan pada saluran saraf di tulang belakang. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah berupa munculnya rasa lemas, kram, atau bahkan mati rasa, terutama ketika dalam posisi berdiri atau berjalan.
Jenis-jenis Sakit Pinggang



1. Sakit pinggang nonspesifik => Sakit pinggang tanpa penyebab yang jelas. Sakit pinggang akut termasuk dalam jenis ini. Adapun intensitas nyerinya mulai dari ringan hingga berat.

2. Sciatica => Sakit pinggang disebabkan oleh saraf tulang belakang yang rusak atau terjepit. Intensitasnya sub-akut hingga kronis. Rasa nyeri yang timbul seperti ditusuk atau mati rasa, yang dapat dirasakan dari pinggang sampai kaki.

3. Sindrom Cauda Equina => Jenis sakit pinggang ini jarang terjadi, tapi bisa sangat membahayakan. Kelainan ini bisa mengakibatkan saraf tulang punggung paling bawah tertekan, yang dampaknya akan menimbulkan rasa sakit pinggang yang hebat. Selain itu juga bisa menyebabkan masalah lain seperti masalah pada sistem kemih, anus mati rasa dan terganggunya fungsi kedua kali atau salah satu kaki.

Pengobatan Sakit Pinggang Umumnya kasus sakit pinggang yang pernah terjadi bisa pulih dengan sendirinya tanpa perlu pergi ke dokter, terutama pada sakit pinggang yang masih berlangsung di bawah 72 jam.


Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit pinggang yaitu dengan cara:

  • Sesekali siapkan waktu utntuk bisa mandi dengan air hangat.
  • Mengompresnya menggunakan air hangat dan dingin secara bergantian
  • Mengistirahatkan pinggang diatas bantal
  • Menggunakan obat seperti ibuprofen atau paracetamol, hal ini agar proses penghilangan rasa nyeri bisa semakin cepat.


Apabila sakit pinggang yang dialami terus menerus menimbulkan rasa sakit dan tidak kunjung mereda setelah 72 jam, maka sangat ditekankan untuk untuk pergi ke klinik atau rumah sakit, sehingga nantinya dokter akan memberikan pengobatan lebih lanjut dan tepat. Biasanya dokter meresepkan obat untuk sakit pinggang berupa analgesik, antidepresan, antikejang, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs), ataupun obat pereda nyeri (bisa dalam dalam bentuk obat oles atau semprotan). Adapin jika kondisi penyakitnya sudah kronis maka dokter kemungkinan akan memberikan suntikan kortikosteroid.


Krim Dan Koyo (Patch)

Krim dan koyo pereda sakit umumnya dijual bebas, untuk jenis bahan-bahan yang bisa Anda lihat di kemasannya, yang berguna untuk meredakan nyeri pinggang yaitu:


1. Salisilat

Umumnya krim dan koyo pereda nyeri memliki kandungan bahan ini, yang berfungsi sebagai penghilang rasa saki. Saat terserap ke dalam kulit maka kandungan bahan salisilat langsung bekerja untuk meredakan rasa sakit.


2. Counterirritants

Kandungan bahan ini seperti mentol dan metil salisilat yang memberikan efek sensasi dingin atau panas pada kulit, sehingga fungsinya mampu mengalihkan perhatian penderita dari rasa sakit yang sedang dialami.


3. Capcaisin

Saat baru saja dioleskan, krim dan koyo yang berasal dari bahan kandungan capsaicin bisa menyebabkan munculnya sensasi rasa panas pada kulit atau bahkan rasa kesemutan. Manfaat penggunaannya yaitu mampu meredakan rasa sakit. Krim dan koyo pereda nyeri disarankan digunakan karena memberikan manfaat yang cukup baik bagi penderita sakit pinggang ketika rasa nyeri menyerang. Krim pereda nyeri bisa digunakan dengan mudah dan juga terasa nyaman. Penggunaan obat koyo tidak akan menyebabkan overdosis, hal itu karena bahan aktif yang dimasukan ke dalam koyo telah dihitung sesuai dosis yang aman bagi penggunanya.

Goalkes

Market Alat Kesehatan Di Indonesia 🇮🇩
Jakarta