Makanan Manis
Sesuatu yang manis umumnya disukai banyak orang. Hanya sedikit saja orang yang tidak menyukai makanan yang berasa manis. Fakta menunjukkan bahwa hampir orang di seluruh dunia mengkonsumsi hampir 500 kalori dari gula yang dimakan. Seperti cake, es krim dan lain-lain cukup banyak penggemarnya. Mengapa? Manis! Tetapi sebenarnya sesuatu yang manis di mulut tidak selamanya manis di tubuh manusia. Gula yang anda gemari itu mempunyai akibat buruk kepada kesehatan anda yang mungkin hampir Anda tidak mengetahuinya dampak buruk dari mengkonsumsi gula. Oleh sebab itu, dalam pembahasan masalah vegetarian, masalah gula tidak dapat diremehkan begitu saja.
Profesor John Judkin dari Universitas London, Seorang ahli gizi yang termuka di dunia ini mengatakan bahwa: Ahli-ahli medis telah salah usut dalam usaha hendak membuktikan bahwa sebab utama penyakit jantung adalah kelebihan lemak makanan. Beliau berkeyakinan bahwa penyebab artherosclerosis dan hypertensi ialah disebabkan memakan terlalu banyak gula. Professor Judkin berpendapat bahwa makanan yang tinggi lemaknya bukanlah baru dalam sejarah manusia. Sejak dulu, banyak orang yang telah memakan daging dalam jumlah yang banyak dengan lemaknya, tetapi penyakit jantung meningkat sangat tajam pada zaman modren ini oleh sebab konsumsi gula yang meningkat. Sekarang ini hampir rata-rata dalam makanan dan minuman mengandung gula. Walaupun mungkin takaran gula nya berbeda-beda. Hingga makanan yang terkadang kita pikir tidak mengandung gula, ternyata di dalamnya ada kandungan gula.
Dr. Judkin yang telah mempelajari statistik dari 41 negara dapat melihat bagaimana peningkatan konsumsi gula di negara-negara yang maju sejalan pula dengan peningkatan kematian akibat penyakit jantung. Dengan demikian adalah masuk di akal untuk menduga bahwa peningkatan penyakit jantung disebabkan oleh peningkatan konsumsi gula. Bagaimana kebenaran laporan dari prof. Dr. John Judkin tersebut?
Hubungan Gula dengan Penyakit Jantung
Para ilmuwan melihat adanya kebenaran laporan dari Prof. Dr. Judkin tersebut ditinjau dari segi hubungan antara trigliserida dengan penyakit jantung, Serum trigliserida adalah lemak yang terdapat dalam peredaran darah. Walaupun tidak bermakna dibandingkan dengan kolesterol yang meninggi, dalam menyebabkan penyakit jantung, tetapi ternyata serum trigliserida yang meninggi ini dapatlah dihubungkan dengan penyebab penyakit jantung dalam beberapa keadaan seperti:
Bila seseorang telah mempunyai kadar kolesterol yang tinggi
Bila seseorang telah mengalami pembedahan by pass pembuluh darah koroner
Pada wanita yang telah melampaui menopause, atau yang diatas usia 50 tahun.
Dalam kategori ini, kadar serum trigliserida merupakan faktor yang lebih menentukan untuk mendapat resiko penyakit koroner, dibandingkan dengan kadar dari pada kolesterol.
Para ilmuwan di Swedia berpendapat sepert Dr Judkin bahwa trigliserda yang meninggi adalah penyebab utama dari penyakit jantung koroner, walaupun penderita memiliki kadar kolesterol yang normal. Tetapi pendapat ini ditentang oleh para ilmuwan Amerika. Gula menambah resiko bagi mereka yang telah mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Bagaimana proses ini dapat terjadi? Para dokter umumnya mengetahui bahwa dalam darah terdapat sesuatu zat yang disebutdengan High Density Lipoprotein ( HDL). HDL ini mempunyai kecenderungan untuk menyapu kolestorel dari dalam tubuh. Riset telah menunjukkan bahwa jikalau kadar serum trigliserida diturunkan, maka kadar HDL akan meninggi dimana ini berarti resiko untuk mendapat serangan jantung akan berkurang.
Apakah yang menyebabkan meningginya kadar trigliserida? Gula adalah penyebab utama, disusul dengan obesitas, alkohol, penyakit kencing manis, penyakit ginjal dan estrogen ( yang lazim terdapat dalam pil Keluarga Berencana). Penelitian menunjukkan bahwa gula, obesitas dan alkohol merupakan 98 persen penyebab dari semua kenaikan trigliserida.
Gula yang bagaimana yang dapat menaikkan serum trigliserida? Umumnya diketahui bahwa gula yang biasa kita makan disebut sukrosa, yang terdiri dari dua molekul gula yang terpisah yang terikat secara kimia. Kedua macam gula tersebut ialah fruktosa dan glukosa. Fruktosa adalah sebagiandari molekulsukrosa yang bertanggung jawab dalam menaikkan serum trigliserida. Glukosa tidak akan menaikkan serum trigliserida, kecuali:
Adanya penyakit kencing manis
Adanya obesitas yang mengakibatkan penentangan terhadap insulin
Dalam kedua keadaan di atas, glukosa yang diserap tidak dapat memasuki sel-sel lemak sehingga ia pergi ke hati di mana nantinya akan diubah menjadi pre-beta lipoprotein dengan komponen trigeliserida. Jadi jelaslah penderita kencing manis dan obesitas kencenderungan untuk mempunyai trigliserida yang tinggi lebih besar, meskipun tidak memakan gula. Untuk beberapa orang yang mempunyai problema metabolisme, yaitu yang elektrophoratic type ivs dengan trigliserida yang tinggi, maka buah-buahan pun dapat menaikkan serum trigliseridanya. Tetapi walaupun demikian, banyak orang yang mempunyai trigliserida yang tinggi justru dapat menurunkan kadar serum trigliseridanya dengan membuang gula dari makanan mereka.
Gula Memperlemah Daya Tahan Tubuh
Gula di samping dapat menaikkan serum trigliserida, yang mengakibatkan menurunnya HDL, dengan kemungkinan penyakit jantung yang lebih besar, dengan kemungkinan penyakit jantung yang lebih besar, juga dapat mendatangkan akibat negatip yang lain. Umumnya cukup dikenal bahwa gula dapat memberikan kerusakan gigi, dan juga memberi kemungkinan yang lebih besar bagi seseorang untuk menderita penyakit kencing manis. Salah satu akibat buruk yang lain dari pada gula, ialah kesanggupannya untuk memperlemah daya tahan tubuh dalam menghadapi penyakit.
Di dalam tubuh kita, di dapatkan banyak phagosit yang berupa tentara-tentara yang berpatroli di seluruh peredaran darah untuk mencari kuman-kuman yang menyerang tubuh kita. Jikalau di jumpai kuman, maka phagosit akan menyerang kuman-kuman tersebut.
Para peneliti mendapati bahwa kesanggupan tubuh dalam melawan penyakit dan infeksi, berkurang, karena gula masuk dalam tubuh. Dilaporkan bahwa phagosit begitu dilemahkan oleh gula sehingga bisa seorang makan hanya 6 sendok teh gula, maka kemampuan phagosit ini untuk mematikan kuman akan berkurang 25 persen. Bila Anda memakan es-krim Banana – Split yangterdiri dari 24 sendokteh gula, maka kemampuan phagositiknya akan berkurang sampai 92 persen. Menurut penyelidikan pada hewan, setiap 100 gr glukosa yang dimakan, kemampuan phagositiknya cenderung berkurang dari 14 menjadi satu. Ini berarti, kemampuan satu sel darah putih untuk mengelilingi dan mengimmobilisasikan 14 kuman, sekarang hanya bisa memerangi satu kuman saja. ( Lihat daftar dibawah ini ). Pengaruh gula dalam phagositis berakhir sampai 5 jam sebelum dapat kembali normal.
Oleh sebab phagosit merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama dalam menghadapi berbagai penyakit. Maka kita harus pelihara phagosit agar tetap dalam kekuatan yangtertinggi. Bagaimana caranya? Kepada pasien yang datang dengan berbagai macam penyakit, penulis selalu berkata Janganlah anda makan gula. Andapun dapat mengikuti ajakan yang sama ini.
Jumlah Sendol Teh Gula | Jumlah Kuman yg diphagositosikan | %pengurangan phagositosis |
---|---|---|
0 | 14 | 0 |
6 | 10 | 25 |
12 | 5.5 | 60 |
18 | 2 | 85 |
24 | 1 | 95 |