Menghilangkan Bulu Ketiak Selamanya Secara Modern
1. Menggunakan krim perontok
Krim khusus ini bisa membuat bulu ketiak tak tumbuh lagi. Jika biasanya setelah dicukur bulu ketiak akan tumbuh lagi, berbeda halnya apabila menggunakan krim perontok. Meskipun jenis krim ini sangat ampuh, namun Anda harus berhati-hati karena penggunaan obat-obat tertentu dapat menimbulkan efek samping, yang sering terjadi adalah iritasi pada kulit dan masalah lainnya. Dikutip dari laman Alodokter.com, bahwa sebelum mengoleskan krim, jangan lupa untuk membersihkan ketiak dan keringkan menggunakan handuk. Penting secara cermat mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan krim. Gunakan seperlunya dan diamkan sesuai dengan waktu yang dianjurkan (sesuai penjelasan di kemasan). Perhatikan pula bahwa ketiak merupakan daerah sensitif. Untuk itu, disarankan memilih krim khusus untuk kulit sensitif. Menggunakan krim dengan bahan yang terlalu keras akan kibatkan ruam di kulit. Krim ini memang dbertujuan untuk menghilangkan rambut,serta juga dapat membuat kulit menjadi rusak., serta kesalahan ketika mendiamkan krim terlalu lama menempel di kulit.
2. Dengan treatment ZAP
Ini adalah perawatan dengan bantuan teknologi masa kini, yang berbentuk cahaya yang dapat merontokkan bulu ketiak dan menghentikan pertumbuhan akarnya bulu ketiak, sehingga nantinya tidak dapat tumbuh kembali. Artinya bulu ketiak hilang secara permanen. Yang mungkin banyak membuat orang bertanya-tanya adalah tentang keamanannya, bahwa teknologi penyinaran model ZAP ini sudah teruji dan hasilnya cukup aman, dimana cahaya yang dipancarkan tidak dibuat meresap ke dalam lapisan kulit akan tetapi cahaya tersebut hanya diserap oleh bulu hingga ke akarnya, kemudian juga tidak menimbulkan rasa nyeri di kulit ketiak, tentunya praktek ini hanya diperbolehkan untuk para ahlinya. Treatment ZAP dapat menghilangkan bulu ketiak secara permanen. Menggunakan teknologi penyinaran, bukan berarti treatment ZAP ini menggunakan laser. Teknologi penyinaran yang digunakan ini lebih aman karena cahaya yang dipancarkan tidak meresap ke dalam lapisan kulit.
3. Menggunakan Laser
Laser cukup efektif dan cepat menghilangkan bulu ketiak. Namun laser terkenal dengan biayanya yang mahal. Penggunaan laser ini membuat bulu ketiak hilang secara permanen. Hal ini karena laser memiliki fungsi untuk mematikan sel-sel pertumbuhan rambut di ketiak. Melakukan terapi laser pada bulu ketiak harus dilakukan oleh dokter atau tenaga ahlinya. Penggunaan laser, akar rambut dihancurkan mengakibatkan pertumbuhan rambut berprasangka higga bisa selesai. Tapi memerlukan 6-12 kali perawatan untuk memperoleh hasil optimal. Harus diingat, prosedur penghilang bulu ketiak memakai laser mempunyai efek samping, seperti kulit kemerahan, bengkak, terbakar, atau munculnya jaringan parut. Untuk itu, hanya tenaga ahli yang boleh melakukan terapi ini. Selain itu, tunggu setidaknya dua jam setelah terapi laser ini selesai, baru boleh mengoleskan deodorant ke ketiak. Hal ini agar kulit ketiak memiliki cukup waktu untuk pulih, serta agar terhindar dari iritasi dan ruam. Jangan lupa untuk segera menemui dokter apabila muncul tanda-tanda iritasi (setelah proses terapi laser).
Sinar laser penghilang bulu di tubuh memicu kanker?
Penggunaan sinar laser untuk menghilangkan bulu-bulu halus semakin populer, terutama di kalangan wanita. Akan tetapi harganya relatif mahal, selain itu banyak orang yang takut mencoba perawatan tersebut karena khawatir dengan radiasi laser. Benarkah sinar laser tersebut bisa memicu kanker?
Sinar gamma dan X-ray memang meningkatkan risiko kanker karena memiliki radiasi ion frekuensi tinggi. Walaupun sinar tersebut bisa ditemukan secara alami, seperti dari gas radon, tapi yang memiliki radiasi ditemukan beberapa alat kesehatan seperti CT-scanr. Saat radiasi ion masuk ke dalam tubuh, bisa menyebabkan kerusakan sel-sel DNA tubuh yang berpotensi memicu kanker. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), energi laser yang dipakai untuk menghilangkan rambut di tubuh tidak mengandung radiasi ion.
"Energi dari laser itu sebenarnya superfisial atau hanya sampai pada level kulit. Laser ini tidak menyebabkan kerusakan DNA atau mutasi DNA," kata Dr.Whitney Bowe, ahli dermatologi di New York. Gelombang energi yang dibuat, hanya didesain untuk menghancurkan folikel rambut. "Sinar itu tidak masuk ke dalam tubuh melebihi folikel rambut, sehingga organ dalam tidak terpengaruh, apalagi sampai menyebabkan infertil," kata Dr.Konstantin Zakashansy, ahli ginekologi onkologi. Penelitian juga tidak menemukan bahwa laser penghilang bulu bisa menyebabkan kanker. Walau demikian, tetap memberikan efek samping berupa kemerahan di kulit dan warna kulit tidak rata. Adapun iritasi bisa timbul setelah penggunaan metode laser. Hal ini bisa diatasi dengan mengompres di bagian tubuh yang terkena iritasi. Pada beberapa jenis salep yang mengandung ibuprofen berguna untuk mengurangi bengkak dan kemerahan.
Apakah Bahaya Melakukan Waxing?
Waxing adalah proses pencabutan bulu rambut yang ada di kulit tubuh. Waxing memang berguna, tetapi bisa memberikan resiko. Bahkan, beberapa wanita pernah nyaris tewas hanya karena melakukan waxing. Waxing memberikan rasa sakit ketika strip dihapus dari kulit. Ketika penggunaan waxing yang melawan arah pertumbuhan rambut, strip lilin dapat mengganggu akar rambut, menyebabkan rambut mulai tumbuh di arah yang berbeda (akibat melakukan waxing yang salah). Jika Anda melakukan waxing, luka-luka kecil yang diakibatkannya bisa berubah menjadi radang, infeksi, dan bengkak. Apabila tidak ditangani atau tidak diobati, dan dibiarkan berlama-lama menyebabkan sel akan bermutasi, hal ini mengakibatkan timbulnya resiko kanker kulit. Untuk itu, sebelum melakukan waxing, pastikan bagian tubuh yang akan dilakukan waxing tidak memiliki luka, termasuk jerawat dan ruam kulit.
Dalam rubrik tanya jawab di laman Klinikdokter.com, seorang bertanya bahwa dalam 1 kali waxing yang dilakukan, rambut tercabut dalam jumlah banyak. Bagaimana kalau sampai folikelnya tercabut bahkan keluar darah?
Saya pernah mencoba mencabut 1 per 1 rambut di skrotum testis dengan prinsip waxing, memang tidak terasa sakit, tetapi untuk rambut tebal dan folikel yang besar terlihat di permukaan kulit, yang tercabut sampai folikel dan dari pori2 tempat folikel keluar darah yang jumlahnya mungkin cukup digunakan untuk tes golongan darah. Saya pernah waxing ketiak, yang folikelnya tercabut juga keluar darah. Pertanyaan tersebut dijawab oleh dr. Nadia Octavia: “Dengan melakukan waxing pada kulit, terutama pada area genital, otomatis akan melenyapkan perlindungan yang Anda miliki. Wax dapat mengelupas lapisan bagian kulit paling luar organ vital dan membuat kulit di disekitarnya teriritasi, sehingga menjadi ’gerbang’ masuknya bakteri ke dalam tubuh.
Disarankan agar orang-orang yang menderita diabetes, ginjal kronis atau penyakit hati, yang mempunyai kondisi kulit seperti eczema atau psoriasis, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah untuk menghindari waxing sama sekali. Sedangkan untuk orang lainnya yang tetap ingin melakukan wax, berikut adalah beberapa tips untuk menghindari bahaya yang ditimbulkannya:
- Pilih klinik atau salon terpercaya yang punya lisensi dari institusi kesehatan setempat. Resiko mahal masih lebih baik daripada beresiko tidak aman.
- Perhatikan kebersihan klinik dan higinitas proses waxing. Pastikan asisten waxing mensterilkan tangan dan peralatannya sebelum proses dimulai.
- Jika memungkinkan, pilih metode sugaring (waxing dengan bahan dasar gula, bukan lilin). Meski tekniknya mirip, sugaring lebih lembut, tidak terlalu sakit, dan lebih ramah pada kulit daripada waxing biasa.
- Perhatikan perubahan kondisi tubuh setelah melakukan waxing, jika timbul gatal-gatal, ruam, nyeri, bengkak atau demam, segera pergi ke dokter setempat. Untuk menghindari hal lebih buruk.
- Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan waxing.