4 min read

Olahraga Untuk Penderita Hipertensi

Olahraga Untuk Penderita Hipertensi

Jika kita dapat mengenali semua nutrisi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan kita maka kesehatan akan meningkat, keluarga sehat, dan hidup bahagia. Olahraga juga sangat penting untuk penderita hipertensi, selain memakan makanan yang sehat serta dapat menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada penderita di usia tengah baya dan juga mereka yang mempunyai tekanan darah tinggi ringan. Walaupun begitu berolahraga bukan cara yang signifikan untuk menurunkan tekanan darah pada orang yang mengalami hipertensi berat. Kondisi terjadinya hipertensi pada seseorang di negara berkembang dan maju  sangat mengagetkan : sekitar 90 persen dan terus meningkat dengan adanya faktor-faktor seperti obesitas, diabetes, dan hiperlipidemia. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, merupakan gangguan kesehatan yang rentan dialami hampir semua orang, khususnya mereka yang sudah berusia lanjut.

Orang dengan hipertensi berisiko terkena berbagai macam penyakit berat. Seiring tekanan darah yang meninggi, risiko terkena serangan jantung, stroke dan gangguan ginjal juga semakin bertambah. Hipertensi dapat dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya usia lanjut, walaupun tidak menutup kemungkinan juga bisa diderita orang muda, pola hidup tidak sehat ( merokok, minum alkohol , konsumsi garam berlebih) dan faktor keturunan.

Cara untuk mengatasi hipertensi, tentu saja dengan menjalani pola hidup sehat. Salah satunya dengan berolahraga secara teratur. Aktif secara fisik dan olahraga secara rutin akan membantu jantung anda lebih kuat. Jantung yang kuat akan memompa lebih banyak darah tanpa tubuh harus bekerja keras.

Dengan begitu, kerja pembuluh arteri lebih ringan dan mengurangi tekanan darah. Ada banyak jenis-jenis olahraga yang semuanya pasti bertujuan untuk menyehatkan tubuh. Namun hanya beberapa aktivitas fisik yang cocok dan aman untuk penderita hipertensi. Seperti dilansir Times of India, berikut ini olahraga yang sebaiknya dilakukan jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.

Aerobik

Bentuk latihan ini memberi pengaruh besar pada tingkat tekanan darah. Aerobik merupakan jenis latihan yang melibatkan otot tubuh secara berulang dan dengan ritme yang teratur. Latihan ini meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, fungsi otot dan memberi pengaruh besar pada tingkat tekanan darah. Jenis latihan ini juga bermanfaat untuk mengontrol berat badan, suasana hati, tidur dan kesehatan lainnya secara umum. Lakukan latihan minimal 30 menit, empat atau lima kali seminggu. Jika anda terlalu sibuk sehingga tidak bisa latihan aerobik secara rutin, bisa diganti dengan olahraga lain. Beberapa jenis olahraga yang memiliki fungsi sama seperti aerobik yaitu jalan cepat, berlari, hiking, bersepeda dan renang.

Angkat Beban

Meskipun olahraga ini bisa memicu peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, tapi angkat beban memberikan keuntungan jangka panjang bagi kesehatan. Olahraga ini bisa membentuk otot, membangun tulang yang kuat serta meningkatkan metabolisme. Namun perlu diperhatikan khusus dan kehati-hatian saat melakukan olahraga ini. Sangat penting untuk mengetahui gerakan-gerakan yang benar saat latihan angkat beban. Pastikan anda dipandu oleh instruktur fitness yang berpengalaman dan konsultasikan dulu dengan dokter sebelum melakukan program ini.

Yoga dan Meditasi

Yoga dan meditasi juga pilihan fisik yang tepat untuk mengontrol atau mencegah hipertensi. Jenis olahraga ini membantu melawan stres, menstabilkan emosi dan menenangkan pikiran. Stres, emosi tidak stabil dan mudah marah adalah efek yang rentan dialami penderita hipertensi.

Latihan Pernapasan

Dikutip dari Life Mojo, menurut sebuah studi yang diterbitkan The Lancet, pasien jantung yang bernapas 12 sampai 14 kali dengan napas pendek per menit cenderung memiliki kadar oksigen dalam darah yang rendah. Normalnya, pernapasan dilakukan sebanyak enam kali napas per menit. Kekurangan oksigen dalam darah dapat mengganggu otot rangka, metabolisme tubuh, dan atrofi otot ( penurunan massa otot). Rutin latihan pernapasan terbukti dapat mengurangi tekanan darah.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Hypertention juga mendapati penemuan yang sama. Seseorang bisa mengatur tekanan darahnya dengan teknik bernapas yang benar. Latihan pernapasan efektif menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaganya tetap normal. Bernapaslah yang dalam agar paru-paru mendapat udara baru. Ketika anda bernapas dalam-dalam, oksigen mengirimkan sinyal ke otak untuk tenang dan rileks. Otak kemudian mengirimkan sinyal ini ke seluruh tubuh.

Hipertensi dan Olahraga

Tekanan darah tinggi (hipertensi) termasuk penyakit yang ditakuti, ia disebut dengan silent killer karena sering tidak memberikan gejala apa-apa. Dari pengalaman klinis diketahui, penggunaan obat secara teratur untuk mengendalikan tekanan darah, menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Meski obat tersebut amat penting dalam perannya dalam pengobatan, para pakar hipertensi berpendapat, pola hidup sehat tetap merupakan dasar pencegahan dan pengobatan hipertensi. Salah satu bagian dari pola hidup sehat adalah berolahraga secara teratur. Dengan olahraga aerobik secara teratur dan dalam takaran cukup, penderita hipertensi bisa meningkatkan kebugaran sekaligus kualitas hidupnya. Latihan olahraga bisa pula menurunkan risiko mengalami penyakit jantung.

Beruntung dengan olahraga aerobik teratur, si silent killer ini bisa dijauhi. Banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa latihan olahraga aerobi yang dilakukan secara teratur merupakan cara sangat baik untuk mencegah maupun mengobati tekanan darah tinggi. Perbaikan tekanan darah dengan cara latihan olahraga dapat dilakukan juga oleh penderita hipertensi berat, kendati awalnya masih harus dibantu obat-obatan. Pasalnya dari penelitian diketahui, hipertensi berat dapat ditanggulangi lebih efektif dengan kombinasi antara penggunaan obat-obatan dan latihan olahraga teratur dengan intensitas sedang. Hasil penelitian juga meyakini bahwa aktivitas fisik yang dilakukan teratur dapat mencegah atau menunda perkembangan hipertensi.

Dalam hal pencegahan, beberapa hasil penelitian besar juga memberikan kesimpulan yang jelas. Pada mereka yang tidak aktif bergerak dan mereka yang kurang bugar, risiko mengalami tekanan darah tinggi meningkat 20-50 persen dibandingkan dengan mereka yang aktif dan bugar. Sama halnya bila sudut tinjauan dibalik. Mereka yang bertekanan darah tinggi, biasanya memiliki tingkat kebugaran 30 persen lebih rendah ketimbang yang tekanan darahnya normal. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali.  Latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah seperti olahraga aerobik dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama.

Banyak penelitian yang hasilnya menyatakan, latihan olahraga secara teratur memang cepat memperbaiki tekanan darah penderita hipertensi. Kebanyakan hal itu telah tampak beberapa minggu setelah latihan dimulai secara teratur. Penurunan tekanan darah dapat berlanjut bila jenis-jenis olahraga terus dilakukan secara teratur selama kurang lebih dari tiga bulan. Akan tetapi, apabila  latihan di stop, tekanan darah akan segera kembali ke tingkat semula sebelum latihan. Dengan kata lain, pengaruh olahraga menurunkan tekanan olahraga dilakukan. Jadi, untuk menurunkan kontrak seumur hidup, jenis olahraga yang efektif menurunan tekanan darah adalah olahraga aerobik dengan intensitas sedang.

Salah satu contohnya, jalan kaki cepat. Frekuensi latihannya 3 hingga 5 kali seminggu, dengan lama latihan 20 hingga 60 menit sekali latihan. Latihan olahraga bisa menurunkan tekanan darah karena latihan itu dapat merileks kan pembuluh-pembuluh darah. Lama-kelamaan, latihan olahraga dapat melemaskan pembuluh-pembuluh darah, sehingga tekanan darah menurun, samahalnya dengan melebarnya pipa air akan menurunkan tekanan air. Latihan olahraga juga dapat menyebabkan aktivitas saraf, reseptor hormon, dan produksi hormon-hormon tertentu menurun.

Goalkes

Market Alat Kesehatan Di Indonesia 🇮🇩
Jakarta