Penanganan Kegawatdaruratan pada Lansia
Menurut Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 pasal 1, kegawatdaruratan adalah Keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Bagaimana jika situasi ini terjadi pada kaum lansia? Bagaimana penanganannya?
1. Jangan panik
Berusahalah untuk mengatur pikiran anda untuk tetap tenang agar dapat berpikir dengan baik untuk menentukan tindakan yang bisa dilakukan selanjutnya dengan tepat.
2. Cari bantuan terdekat
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bantuan secepatnya, yaitu:
- Hubungi keluarga pasien
- Segera bawa pasien ke Rumah Sakit
- Gunakan layanan Ambulans
Penanganan Trauma pada Lansia
Penyebab utama trauma adalah karena jatuh (fall). Hal ini terjadi pada lebih kurang terjadi pada 40% kaum yang berusia lanjut. Sebanyak 10% dari jatuh tersebut mengakibatkan cedera berat dan 50% diantaranya mengakibatkan fraktur atau patah tulang. Bagaimana penanganannya?
Langkah 1.
Jangan bergerak kecuali jika diperlukan. Jangan memindahkan korban jika punggung atau lehernya terluka. Untuk menangani daerah luka, lipat sepotong karton / majalah dan tempatkan di bawah anggota badan. Ikat dengan hati-hati menggunakan potongan kain.
Langkah 2.
Jika terjadi perdarahan, hentikan dengan membungkus daerah luka dengan perban secara erat atau kain steril. Terapkan tekanan pada luka.
Langkah 3.
Jika orang yang terluka menunjukkan tanda-tanda syok, tutupi dia dengan selimut sementara kaki ditinggikan sekitar 30 cm. Tanda-tanda syok termasuk pusing, lemas, kulit pucat dan berkeringat, sesak napas, dan peningkatan denyut jantung.
Langkah 4.
Untuk membantu mengurangi pembengkakan, kompres es atau kompres dingin ke bagian tersebut. Namun, jangan letakkan es langsung pada kulit. Bungkus dalam handuk atau kain.
Langkah 5.
Tunggu bantuan medis atau bawa ke rumah sakit.
Jangan sembarangan memindahkan lansia yang terjatuh!